Pekanbaru | Riauindependen.co.id | Bupati Pelalawan H. Zukri menghadiri Rapat Koordinasi Luas Tambah Tanam (LTT) dan Cetak Sawah Rakyat (CSR) yang digelar oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia, bertempat di Balai Serindit, Pekanbaru, Selasa (22/7/2025).
Rapat ini dipimpin langsung oleh Menteri Pertanian RI Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P., dan turut dihadiri Gubernur Riau Abdul Wahid, jajaran Forkopimda, serta seluruh kepala daerah se-Provinsi Riau. Agenda ini bertujuan mempercepat perluasan areal tanam dan pencapaian kedaulatan pangan nasional, sesuai dengan program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Dalam rapat, Gubernur Abdul Wahid menjelaskan bahwa saat ini luas baku sawah di Riau hanya mencapai 29.000 hektare, yang baru mencukupi sekitar 22% kebutuhan konsumsi beras masyarakat. Selebihnya masih bergantung pada pasokan dari provinsi lain. Untuk itu, Pemerintah Provinsi telah mengeluarkan Instruksi Gubernur No. 1360 Tahun 2025 dengan target LTT 170.000 hektare dan perluasan padi gogo 47.000 hektare.
Sementara itu, Bupati Zukri memaparkan potensi pertanian yang dimiliki Kabupaten Pelalawan, khususnya di Pulau Mendol, Kecamatan Kuala Kampar. Wilayah ini memiliki 6.000 hektare lahan potensial untuk persawahan, yang kini telah mencapai Indeks Pertanaman (IP) 200, meningkat dari IP 100 sebelumnya.
“Pulau Mendol adalah salah satu lumbung pangan terbesar di Riau. Namun kami menghadapi tantangan abrasi laut. Kami memohon dukungan pemerintah pusat untuk membangun tanggul sepanjang 20 kilometer guna menjaga keberlanjutan lahan sawah tersebut,” ungkap Bupati Zukri.
Tak hanya itu, beliau juga menyoroti potensi perkebunan kelapa rakyat seluas 26.000 hektare di wilayahnya. Pemerintah Kabupaten Pelalawan siap mendukung program hilirisasi kelapa dengan menyiapkan lahan dan menjembatani kemitraan dengan investor lokal.
“Kami siap dorong hilirisasi kelapa. Lahannya kami siapkan, dan investor lokal akan kami libatkan secara aktif,” tegasnya.
Dalam arahannya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan dukungan penuh terhadap upaya daerah dalam memperkuat kemandirian pangan melalui strategi cetak sawah baru, optimalisasi lahan tidur, peningkatan produktivitas, serta penguatan pasca panen dan hilirisasi.****









