PEKANBARU | Riauindependen.co.id | Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Pekanbaru bersama Perum Bulog Riau Kepri, Polresta Pekanbaru, serta sejumlah instansi terkait menggelar rapat koordinasi (rakor) membahas rendahnya serapan jagung pipil hasil produksi lokal, Kamis (28/8/2025) di Kantor Bulog Riau Kepri.
Rakor dipimpin Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Pekanbaru, H. Masisico, mewakili Asisten II Sekdako. Hadir Kepala DKP Pekanbaru Muhammad Jamil, Kepala Perum Bulog Riau Kepri Ismed Erlando, Kabag SDM Polresta Pekanbaru Kompol Suratman, perwakilan Bank Indonesia, serta perwakilan Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau.
Dalam pertemuan ini, Bulog mengungkapkan bahwa serapan jagung pipil dari Pekanbaru masih rendah. Salah satu kendalanya adalah sebagian petani, seperti di kawasan Jalan Uka Kecamatan Binawidya, lebih memilih menjual hasil panennya ke pihak lain dengan pertimbangan harga, sehingga pasokan ke gudang Bulog minim.
Kepala Bulog Riau Kepri, Ismed Erlando, menjelaskan bahwa pembelian jagung pipil tetap mengikuti regulasi, antara lain kadar air maksimal 15 persen serta standar pengemasan. “Kami berkomitmen membeli jagung dari petani lokal sesuai aturan dan harga pemerintah. Namun di lapangan sering kali jagung sudah dijual ke pihak lain saat kami siap menyerap,” jelasnya.
Kepala DKP Pekanbaru, Muhammad Jamil, menegaskan perlunya perhatian serius semua pihak. “Kita harus memahami alasan petani memilih jalur lain, lalu mencari solusi agar produksi jagung lokal bisa lebih banyak terserap Bulog,” ujarnya.
Sebagai tindak lanjut, tim gabungan akan melakukan pengecekan lapangan melalui penyuluh pertanian untuk memetakan potensi lahan dan produksi jagung pipil di Pekanbaru. Saat ini, stok jagung pipil dari Provinsi Riau yang tersimpan di Gudang Bulog Riau Kepri tercatat baru sekitar 700 kilogram.**red









